kulit buah manggis juga dimanfaatkan
sebagai pewarna alami dan bahan baku obat-obatan. Kulit buah
mengandung senyawa xanthone yang meliputi mangostin,
mangostenol, mangostinon A, mangostenon B, trapezifolixanthone,
tovophyllin B, alfa mangostin, beta mangostin, garcinon B,
mangostanol, flavonoid epicatechin, dan gartanin. Senyawa
tersebut sangat bermanfaat untuk kesehatan. Senyawa xanthone tersebut hanya dihasilkan dari genus Garcinia.
Di luar negeri kulit buah manggis sudah dibuat kapsul yang
digunakan untuk suplemen diet, antioksidan, dan antikanker.
Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak kulit manggis mempunyai aktivitas melawan sel kanker meliputi breast,
liver, dan leukemia. Selain itu, juga digunakan untuk
antihistamin, antiimpflamasi, menekan sistem saraf pusat, dan tekanan
darah, serta antiperadangan. Kulit buah juga mengandung
antosianin seperti cyanidin-3-sophoroside, dan cyanidin-3-glucoside.
Senyawa tersebut berperan penting pada pewarnaan kulit
manggis. Kulit buahnya mengandung senyawa pektin, tanin, dan resin yang
dimanfaatkan untuk menyamak kulit dan sebagai zat pewarna
hitam untuk makanan dan industri tekstil, sedangkan dan
getah kuning dimanfaatkan sebagai bahan baku cat dan insektisida.Efek
biologi & farmakologi
Rebusan
kulit buah manggis mempunyai efek antidiare. Buah manggis muda memiliki
efek speriniostatik dan spermisida. Ekstrak (n-heksana dan
etanol) manggis memiliki tingkat ketoksikan tertentu pada
penggunaan metode uji Brine Schrimp Test (BST). Dari hasil
penelitian dilaporkan bahwa alfa mangostin
(1,3,6-trihidroksi-7-metoksi-2,8-bis
(3metil-2-butenil)-9H-xanten-9-on) hasil isolasi dari kulit buah manggis
mempunyai aktivitas antiinflamasi dan antioksidan. Dari
hasil studi farmakologi dan biokimia dapat diketahui bahwa
alfa mangostin secara kompetitif menghambat tidak hanya reseptor
histamin H, mediator kontraksi otot lunak tetapi juga
epiramin yang membangun tempat reseptor H1 pada sel otot
lunak secara utuh.
Mangostin
merupakan tipe baru dari histamin. Toksisitas pemberian ekstrak daun
muda terhadap mencit bunting dengan dosis 500, 1000, dan
1500 mg/kg BB menunjukkan efek pada fetus berupa penurunan
berat badan, terjadinya perdarahan pada fetus, dan adanya perubahan
jaringan hati fetus seperti nekrosis pada sel hepar, tetapi
tidak terjadi kelainan perkembangan dan aborsi. Ekstrak daun
manggis dengan berbagai dosis dapat mengurangi jumlah sel
spermatid, terjadi penambahan jumlah spermatozoa abnormal, dan lambatnya
gerak maju spermatozoa mencit.
Ekstrak
kulit buah yang larut dalam petroleum eter ditemukan dua senyawa
alkaloid. Kulit kayu, kulit buah, dan lateks kering Garcinia
mangostana mengandung sejumlah zat warna kuning yang
berasal dari dua metabolit yaitu alfa-mangostin dan �-mangostin yang
berhasil diisolasi. Mangostin merupakan komponen utama
sedangkan �-mangostin merupakan konstituen minor. Ditemukan
metabolit baru yaitu 1,3,6,7-tetrahidroksi-2,8-di
(3-metil-2butenil) xanton yang diberi nama a-mangostanin dari kulit buah
Garcinia mangostana.
sumber : anekaplata.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar